Kabinet Jokowi Bahas Makan Siang Gratis
Hidangan yang disajikan
Hidangan yang disajikan mengangkat citarasa nusantara, mulai dari soto bangkong, asinan, nasi liwet, kambing guling, pempek, hingga mi ayam. Para menteri dan tamu undangan bebas mengambil makanan, menciptakan suasana yang akrab dan santai.
Di meja utama, Presiden Jokowi duduk berdampingan dengan Ma'ruf Amin, Presiden terpilih Prabowo Subianto, Pratikno, dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Presiden Jokowi secara khusus berpindah meja untuk menyapa para menteri. Ia berbincang hangat dengan mereka, menciptakan suasana perpisahan yang penuh kekeluargaan. Canda tawa juga mengiringi percakapan, menambah kehangatan dalam jamuan tersebut.
Baca Juga: Ramai-Ramai Menteri Jokowi Makan Siang di Istana Hari Terakhir Kerja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah adanya pembahasan program makan siang gratis yang dicanangkan Prabowo-Gibran saat sidang kabinet kemarin. Jokowi mengatakan yang menjadi instruksinya adalah program-program presiden terpilih harus masuk dalam anggaran 2025.
"Nggak ada. Hanya dalam sidang kabinet saya sampaikan bahwa program-program presiden terpilih harus sudah dimasukkan dalam rencana anggaran 2025," kata Jokowi kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2028).
Jokowo mengatakan hal itu diperlukan agar ada percepatan anggaran saat mengajukan ke DPR. Dia mengatakan hal itulah yang disampaikan dalam sidang kabinet kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Supaya presiden terpilih jadi lebih cepat dan lebih mudah dan nanti penganggaran tidak kembali mengajukan anggaran kepada DOR. Inilah yang disampaikan di rapat paripurna," ujarnya.
Jokowi menegaskan tidak ada pembicaraan spesifik terkait program-program presiden selanjutnya. "Tidak ada pembicaraan spesifik mengenai tadi yang disampaikan," ujarnya.
Sebelumnya, pada Senin (26/2/2024), Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna di Istana Negara. Sejumlah menteri dan kepala lembaga hadir dalam rapat tersebut.
Seusai sidang kabinet, Menteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pernyataan bahwa program makan siang gratis turut dibahas dalam rapat tersebut. Namun program itu tak dibahas secara detail.
"Ada (dibahas), saya lihat sepintas karena waktunya cukup singkat, tidak dibahas secara detail," ujar AHY di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2/2024). AHY menjawab pertanyaan wartawan apakah program makan siang gratis turut dibahas atau tidak.
AHY mengatakan program makan siang gratis harus dihitung betul-betul. Hal itu dikarenakan program tersebut membutuhkan dana yang besar.
"Itu tentu harus dihitung secara saksama sehingga bisa di-deliver dengan baik karena, sekali lagi, kalau tidak salah, 83 juta (orang) yang akan diberi makan siang gratis dan susu gratis, itu tentu secara nominal cukup besar, bukan cukup, besar, besar," sambungnya.
BELUM lagi berjalan, program makan siang gratis Prabowo Subianto sudah menjadi pintu bagi sejumlah anggota kabinet Presiden Joko Widodo untuk berburu jabatan di masa pemerintahan berikutnya. Mereka mengabaikan risiko besar program ambisius tersebut demi mendapatkan posisi sebagai pembantu Prabowo, yang akan dilantik menjadi presiden pada Oktober mendatang.
Makan siang gratis merupakan program unggulan Prabowo Subianto dalam kampanye pemilihan presiden 2024. Namun program itu justru seperti menjadi agenda kerja baru Jokowi dan sejumlah menterinya. Mereka sibuk menyiapkan program tersebut dengan mengabaikan penyelesaian sejumlah masalah aktual, seperti tingginya harga pangan dan seretnya pemasokan sejumlah komoditas pokok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tengok saja bagaimana Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang kasak-kusuk mencari pasokan sapi potong dan sapi perah demi memenuhi kebutuhan program makan siang gratis. Sewaktu berkampanye, Prabowo memang sesumbar hendak mendatangkan 1,5 juta sapi untuk program tersebut.
Aksi serupa dilakukan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Akhir April 2024, melalui Direktorat Jenderal Peternakan, ia mengundang ratusan pengusaha makanan, peternak, dan importir, meminta mereka mendukung program makan siang gratis dengan ikut mengimpor sapi perah. Padahal para pengusaha itu tak punya kemampuan mendatangkan ataupun merawat sapi perah.
Berbagai rencana itu akan menjadi sumber malapetaka di kemudian hari. Kedatangan jutaan sapi impor bisa menimbulkan masalah lingkungan. Belum lagi kalau sapi-sapi itu diimpor dari negara yang belum bebas penyakit hewan ternak. Kita harus bersiap menyaksikan wabah penyakit ternak kembali meluas di Tanah Air.
Dengan kebutuhan anggaran jumbo, program makan siang gratis pun berisiko mengancam stabilitas anggaran negara dan hanya akan menjadi ajang bancakan. Tanpa tata kelola baik dan transparan, program ini akan membuka lebar peluang korupsi dan terjadinya moral hazard. Apalagi jika niat para pejabat membahas program ini bukanlah demi kepentingan rakyat, melainkan untuk mengamankan posisi mereka kelak.
Memaksa pengusaha berkontribusi dalam rencana tersebut juga bakal merusak iklim bisnis. Kelakuan serampangan para pejabat pemerintahan bisa membuat investor takut berbisnis di Indonesia. Bagaimana tidak, tanpa tedeng aling-aling, pelaku usaha diseret masuk ke bisnis sapi perah yang belum tentu mereka kuasai.
Polah cari muka ala para menteri itu menjadi ironi karena dilakukan ketika rakyat masih tercekik mahalnya berbagai komoditas pangan. Harga sejumlah bahan pangan utama, seperti beras, bawang merah, daging, dan telur ayam, juga daging sapi, masih merambat naik dan bertahan di level tinggi sejak Lebaran lalu.
Di sektor peternakan, wabah penyakit mulut dan kuku pun belum tertangani sepenuhnya. Dalam sebulan terakhir, penularan penyakit tersebut masih terjadi di beberapa daerah. Penyelesaian aneka persoalan inilah yang sepantasnya menjadi pekerjaan prioritas Airlangga, Amran, dan para menteri lain di akhir masa jabatan mereka.
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo makan siang terakhir bersama Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Dalam acara tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan juga jajaran menteri kabinet hadir.
Acara makan siang bersama terlebih dulu dibuka Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
"Selamat datang di Istana Negara. Ini adalah acara makan siang bersama. Agenda utamanya nanti Bapak Presiden yang menyampaikan," ujar Pratikno dalam keterangannya.
Jokowi kenang perjalanan 10 tahun pemerintahan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Jokowi kemudian mengenang perjalanan 10 tahun pemerintahannya, mencatat berbagai dinamika yang telah mereka lalui bersama, dari rapat-rapat kabinet hingga diskusi-diskusi strategis yang sering kali berlangsung hangat.
“Kita telah lalui bersama-sama, banyak tantangan-tantangan yang kita diskusikan, kita debatkan, kita ramaikan di dalam rapat-rapat kabinet, rapat terbatas, dan rapat internal,” ucap dia.
Baca Juga: Setelah Tak Jadi Presiden, Jokowi Keluar Istana Pakai Alphard AD 1 JKW
Jokowi pamit dan minta maaf
Jokowi kemudian menyampaikan terima kasih kepada seluruh menteri kabinetnya atas kerja keras serta dukungan selama satu dekade. Ia berharap apa yang telah mereka kerjakan bersama dapat memberi manfaat besar bagi bangsa dan negara.
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, atas support, atas kerja keras untuk negara ini. Dan saya berharap apa yang sudah kita lakukan dalam 10 tahun ini bermanfaat bagi rakyat, bermanfaat bagi negara, bermanfaat bagi bangsa kita yang kita cintai,” kata Jokowi.
Presiden juga memberikan ucapan selamat bekerja kepada Prabowo Subianto, presiden terpilih, dan kabinet baru yang mendatang. Di akhir sambutannya, Jokowi mengungkapkan permohonan maaf kepada seluruh jajarannya jika selama masa kerja terdapat hal-hal yang kurang berkenan.
“Minggu siang saya akan pulang ke Solo. Kalau ada yang pas ke Jogja 30 menit nanti lewat tol bisa silakan kalau ada yang ingin ke Solo. Kalau pakai jalan tol ada yang ke Surabaya lewatnya pasti harus lewat Solo, silakan juga kalau ingin mampir ke rumah. Sekali lagi mohon maaf,” imbuhnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menggelar makan siang bersama seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju. Kegiatan ini bersifat santai menjelang purnatugas pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Dan selain itu, beliau rencananya hari ini ada acara makan bersama dengan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, yang akan diselenggarakan pukul 13.00 WIB nanti di Istana Negara," kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, di kantor Setneg, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024).
Ari mengatakan pertemuan itu momen terakhir berkumpul bersama Presiden Jokowi sebelum purnatugas. Tidak ada pembahasan khusus, Ari menyebut pertemuan bersifat santai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini semacam pertemuan terakhir Bapak Presiden dengan anggota kabinet dan itu dilakukan lebih rileks melalui makan siang bersama," ujarnya.
Ari menyebut Jokowi masih bekerja pada hari-hari terakhir tugas sebagai Presiden. Jokowi juga disebut masih menerima beberapa tamu terkait pemerintahan demi proses transisi berjalan lancar.
"Ya hari ini Bapak Presiden tetap bekerja ya, jadi beliau menerima beberapa tamu yang terkait dengan tentu saja bagaimana mendorong proses transisi dalam pemerintahan termasuk juga keberlanjutan dari program-program prioritas yang sudah fondasinya dibangun oleh Bapak Presiden itu bisa berlanjut ke depan," ucapnya.
Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin diketahui akan purnatugas pada Minggu (20/10). Jokowi bertugas selama satu dekade terakhir sebagai Presiden, periode pertama bersama Wapres RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dan periode kedua dengan Ma'ruf Amin.
Selanjutnya, presiden dan wapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan dilantik pada Minggu (20/10). Prabowo-Gibran akan dilantik di kompleks MPR/DPR/DPD.
Simak juga Video 'Ini Survei Denny JA soal Kepuasan Rakyat atas Kinerja 10 Tahun Jokowi':
[Gambas:Video 20detik]
Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama para menteri dan kepala badan seusai makan siang bersama di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Ini menjadi momen terakhir menjelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
Jumat (18/10/2024) adalah hari kerja terakhir bagi anggota Kabinet Indonesia Maju. Presiden Joko Widodo pun mengundang para menteri yang sudah membantunya untuk makan siang bersama. Makan siang terakhir.
Soto bangkong, asinan, nasi liwet, kambing guling, pempek, hingga mi ayam disajikan secara prasmanan. Para menteri ataupun anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang hadir bebas memilih makanan.
Hadir, antara lain, presiden terpilih Prabowo Subianto; Wakil Presiden Ma’ruf Amin; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa; Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim; Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki; serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Para menteri dan kepala badan makan siang bersama di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Ini menjadi momen terakhir menjelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden periode 2024-2029.
Selain itu, tampak juga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko; Ketua Wantimpres Wiranto; Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati disertai dua wakil menterinya, Suahasil Nazara dan Thomas Djiwandono; Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasmita; Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan; serta Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.
Muhadjir menceritakan, dirinya menikmati kambing guling dan asinan dalam suasana hangat dan akrab. Namun, diakui ada suasana melankolis karena akan berpisah setelah bekerja sama bertahun-tahun.
”Cuma ketika beliau pidato hanya sebentar itu yang bikin kami terharu, ya. Apa namanya akan berpisah ya walau tetap akan bertemu lho. Tapi, ini momentum yang sangat melankolis lah itu menurut saya,” tuturnya.
Presiden Jokowi, di akhir acara makan siang, mengingatkan perjalanan pemerintahannya selama 10 tahun dan berbagai momen yang dilalui bersama.
Baca juga: Kenangan Presiden Jokowi Ada Pada Pohon Pule di Halaman Istana Jakarta
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kiri); anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidharto Danusubrata; serta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Presiden Joko Widodo menyelenggarakan makan siang bersama para menterinya sebelum mengakhiri masa jabatan pada 20 Oktober ini.
”Kita telah lalui bersama-sama, banyak tantangan yang kita diskusikan, kita debatkan, kita ramaikan di dalam rapat-rapat kabinet, rapat terbatas, dan rapat internal,” kata Presiden.
Untuk dukungan dan kerja keras seluruh kabinetnya selama satu dekade terakhir, Presiden Jokowi berterima kasih. ”Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, atas support, atas kerja keras untuk negara ini. Dan, saya berharap apa yang sudah kita lakukan dalam 10 tahun ini bermanfaat bagi rakyat, bermanfaat bagi negara, bermanfaat bagi bangsa kita yang kita cintai,” tuturnya.
Presiden Jokowi juga menyampaikan selamat bekerja kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto dan kabinet barunya. Presiden Jokowi turut mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh jajarannya jika selama masa interaksi dan kerja sama ada hal-hal yang kurang berkenan.
Baca juga: Apa Saja Pembekalan untuk Calon Menteri/Wamen Prabowo di ”Hambalang Retreat”?
”Hari Minggu siang saya akan pulang ke Solo. Kalau ada yang pas ke Jogja, 30 menit nanti lewat tol bisa, silakan kalau ada yang ingin ke Solo. Kalau pakai jalan tol ada yang ke Surabaya lewatnya pasti harus lewat Solo, silakan juga kalau ingin mampir ke rumah. Sekali lagi mohon maaf,” tambah Presiden yang disambut tepuk tangan semua menteri dan Wantimpres.
Muhadjir mengatakan senang bisa mendampingi Presiden Jokowi hampir 10 tahun. ”Saya banyak belajar dari beliau. Beliau ini seorang belajar, dia tidak banyak memberikan arahan kepada pembantunya, justru banyak mendengarkan, bahkan beliau mencatat. Bahkan, kalau ada yang kurang jelas, beliau menanyakan kembali. Ini saya kira contoh yang baik, pemimpin yang mau merendah untuk menanyakan kepada pembantunya, itu tidak mudah,” tuturnya.
Dalam acara tersebut, menteri yang membantu Presiden pun beragam. Ada yang benar-benar mendampingi 10 tahun ada pula yang baru satu bulan lebih sedikit. Saifullah Yusuf, misalnya, baru menjabat Menteri Sosial selama 1 bulan 9 hari. Dia pun dikabarkan akan memegang jabatan sama di kepemimpinan Prabowo Subianto.
Nadiem Makarim pun mengaku akan pamitan kepada Presiden Jokowi. ”Luar biasa, tanpa dukungan beliau, saya tidak bisa melakukan begitu banyak transformasi mulai dari kurikulum, Kampus Merdeka, asesmen nasional, enggak mungkin tanpa dukungan Pak Jokowi,” tuturnya memuji.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Presiden Joko Widodo menyelenggarakan makan siang bersama para menterinya sebelum mengakhiri masa jabatan pada 20 Oktober ini.
Nadiem bersiap menyerahterimakan jabatannya kepada tiga menteri. Sebab, di pemerintahan Prabowo Subianto, dikabarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan dipecah menjadi tiga, yakni Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, dan Kementerian Riset Teknologi.
”Selamat sukses dan saya yakin ketiga menteri itu orang-orang hebat dan pasti akan melanjutkan program yang baik dan juga menyempurnakan yang masih perlu perbaikan,” ucap Nadiem terkait tiga menteri yang akan menggantikannya.
Airlangga pun memuji pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi. ”Seluruh rintangan berhasil dilalui dan leadership Pak Jokowi luar biasa. Kita melampaui berbagai krisis waktu (pandemi) Covid-19,” ujarnya.
Baca juga: Inilah 14 Titik Panggung Pesta Rakyat di Hari Pelantikan Prabowo-Gibran
Untuk pemerintahan baru ke depan, Suharso berharap rencana pembangunan jangka menengah teknokratik lima tahun diselesaikan. Dengan demikian, ada peta jalan apa saja yang diprioritaskan selama lima tahun.
Acara makan siang pun diakhiri dengan foto bersama Presiden Jokowi, Wapres Amin, dan para menteri serta kepala badan. Senyum pun tersungging.
Ada momen menarik saat Presiden Jokowi berkunjung ke Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jateng. Berbeda dari biasanya, Jokowi tampak mengajak beberapa warga yang berkumpul di depan rumah makan untuk ikut santap siang bersamanya.
Jokowi datang sekitar pukul 13.10 WIB dengan kemeja putih dan celana hitam.
Presiden Jokowi mengundang 103 pedagang di Jakarta untuk makan siang bersama di Istana.